"Hewan Terbang". Tentu sudah biasa bagi kalian yang mendengarnya. Yang terpikirkan di benak kalian adalah burung, angsa, dan unggas-unggas lainnya. Bahkan diantaranya di pelihara oleh orang-orang karena hobbi. Namun, taukah kalian bahwa tidak hanya unggas yang bisa terbang? yuk simak infonya yang di kutip di versesofuniverse.blogspot.com
1. Tupai Terbang
4. Kadal Terbang
5. Ular Terbang
6. Katak Terbang
7. Ikan Terbang
8. Mobula Ray
9. Semut Peluncur
10. Cumi Terbang
1. Tupai Terbang
punya
kemampuan unik yang istimewa. Ia adalah satu-satunya jenis tupai yang
bisa melayang di udara. Keistimewaan ini didukung perangkat “glider”
berupa lapisan kulit di sisi kiri dan kanannya yang menghubungkan kaki
depan dan belakangnya. Saat si tupai meregangkan keempat kakinya,
lapisan kulit ini pun terkembang bagai sayap parasut, yang membuatnya
mampu melayang di udara.
Tupai terbang selalu menggunakan keistimewaan
ini sepanjang hidupnya. Digunakan untuk berpindah tempat dari satu pohon
ke pohon yang lain. Lalu ekornya yang cenderung lepes menjadi kendali
prima arah penerbangannya. Gaya terbang khasnya bukanlah lurus segaris
tapi membuat gerakan nyaris melengkung. Polanya, setelah melompat dari
satu pohon ia membuat satu “tukikan” lalu melayang lurus, barulah
membuat gerakan naik dan hup… mendarat di sasaran dengan menancapkan
“roda pendarat” berupa cakar kuat yang tajam di keempat kakinya!. Rekor
"terbang" yang dibukukannya adalah sejauh 50 meter dalam sekali
lompatan.
2. Phalangers Terbang
Sugar Gliding |
Phalanger terbang ini adalah subfamily dari Possum. termasuk dalam group arboreal marsupials, Genus Petaurus terdiri dari phalanger terbang atau wrist-winged gliders (pergelangan tangan bersayap). Ada enam spesies yaitu Sugar Glider, Squirrel Glider, Mahogany Glider, Northern Glider, Yellow-bellied Glider and Biak Glider.
Mereka adalah hewan asli australia dan papua. Sebagai hewan nocturnal,
Phalangers terbang biasanya malam hari, tubuh mereka yang kecil
(kadang-kadang sekitar 400 mm termasuk ekor), dan memiliki lipatan kulit
longgar dari pergelangan tangan ke pergelangan kaki. Mereka menggunakan
kulit ini untuk meluncur dari pohon ke pohon dengan melompat dan
mengulurkan kaki mereka sehingga membentang. Mereka mampu meluncur
sampai jarak 140 meter lebih.
Selain lipatan kulit yang khas, phalangers
terbang juga memiliki mata yang besar dan menghadap ke depan, serta
ekor panjang pipih yang digunakan sebagai kemudi saat meluncur.Yang
paling dikenal orang dari kelompok ini adalah Sugar Glider.
3. Lemur Terbang
Lemur
terbang dikenal juga dikenal dengan sebutan philippine flying lemur.
Lemur terbang atau atau dalam bahasa latinnya Cycocephalus volans yang
kebanyakan berasal dari Filipina. Selain flying lemur, hewan ini dikenal
di seluruh dunia dengan sebutan colugo.
Lemur terbang memiliki membran yang terdapat di antara kaki mereka.
Membran inilah yang membantu mereka terbang sejauh 137 meter. Mereka
memiliki panjang tubuh sekitar 33-34 cm. Meskipun lemur terbang memiliki
gigi seperti hewan karnivora, hewan ini mengonsumsi buah- buahan dan
tumbuhan lainnya.
Di
Indonesia juga terdapat lemur terbang , namun spesiesnya berbeda dengan
lemur terbang di Filipina. Sebutannya pun berbeda. Di Indonesia hewan
ini disebut dengan kubung pelanduk sunda atau Galeopterus variegates.
Populasi lemur terbang kini dinyatakan terancam punah.
4. Kadal Terbang
Kadal
ini adalah genus draco yaitu kadal asli indonesia. Mereka diketahui
dapat meluncur sejauh 195 kaki. Tidak seperti mamalia terbang, mereka
tidak memiliki kulit longgar tegang antara lengan dan kaki mereka untuk
meluncur, melainkan tulang rusuk yang memanjang yang dapat ditarik dan
dilebarkan keluar yang membantu mereka untuk terbang.
Draco juga dikenal
dengan nama naga terbang. Panjang Draco mencapai sekitar 20 cm,
termasuk ekor. Mereka memiliki tubuh pipih, yang juga membantu untuk
terbang yang memiliki tubuh berbintik-bintik warna cokelat. Sisi bawah
sayap mereka berwarna biru pada Draco jantan dan warna kuning pada
betina. Mereka juga memiliki lipatan kulit di bawah leher yang disebut
dewlap. Yang berwarna kuning cerah pada jantan dan abu-abu kebiruan
pada betina.
Jantan Draco sangat teritorial dan akan menggunakan kemampuan mereka untuk meluncur mengejar saingan dari dua atau tiga pohon yang mereka klaim sebagai wilayah milik mereka. Meskipun Dracos biasanya menghindari tanah, namun Draco betina mau tidak mau harus turun ke tanah untuk bertelur. Kadal menggunakan moncong lancip nya untuk membuat lubang kecil di tanah, di mana dia meletakkan sekitar lima telur kemudian menutupi lubang tersebut dengan kotoran. Dia tetap berada di tanah tempat telur tersebut untuk menjaganya selama sekitar 24 jam, kemudian dia kembali ke pohon dan meninggalkan telur-telurnya di tanah dengan pasrah.
Naga terbang atau Draco hidup dengan memakan semut dan rayap, kadal ini hidup di hutan Philiphina, Borneo/kalimantan bagian timur, di seluruh Asia Tenggara dan Selatan India. Draco banyak di temukan di daerah ini dan tidak ada tempat konservasi untuk mereka.
Jantan Draco sangat teritorial dan akan menggunakan kemampuan mereka untuk meluncur mengejar saingan dari dua atau tiga pohon yang mereka klaim sebagai wilayah milik mereka. Meskipun Dracos biasanya menghindari tanah, namun Draco betina mau tidak mau harus turun ke tanah untuk bertelur. Kadal menggunakan moncong lancip nya untuk membuat lubang kecil di tanah, di mana dia meletakkan sekitar lima telur kemudian menutupi lubang tersebut dengan kotoran. Dia tetap berada di tanah tempat telur tersebut untuk menjaganya selama sekitar 24 jam, kemudian dia kembali ke pohon dan meninggalkan telur-telurnya di tanah dengan pasrah.
Naga terbang atau Draco hidup dengan memakan semut dan rayap, kadal ini hidup di hutan Philiphina, Borneo/kalimantan bagian timur, di seluruh Asia Tenggara dan Selatan India. Draco banyak di temukan di daerah ini dan tidak ada tempat konservasi untuk mereka.
5. Ular Terbang
Bersukurlah,
hanya ular yang termasuk dalam genus Chrysopelea yang bisa terbang,
tidak semua ular. Ular dalam genus tersebut mampu terbang – atau
tepatnya melenting – dengan cara meluncur sambil meliuk dari pohon satu
ke pohon lainnya hingga sejauh 79 kaki atau 24 meter. Ditemukan bahwa
habitat ular golongan tersebut ada di Asia Tenggara dan Asia selatan.
Ketika si ular terbang, ia akan mengerahkan gaya ke atas dari gerakannya
sehingga membuatnya tak langsung jatuh.
Ular tetap terangkat ke atas,
walaupun ia bergerak ke bawah. Ini karena gaya yang mengarah ke atas
lebih besar dari berat badan ular. Bagian depan ular akan tampak miring
ke atas, kurang lebih 25 derajat, bagian ekornya akan terus
bergerak-gerak sementara bagian lain akan membentuk lengkungan naik
turun, seperti liukan ular ketika melata di atas tanah. Jika ular tetap
pada kondisi seperti itu, ia akan terus terbang ke atas. Namun, model
terbang ular tersebut ternyata hanya sementara sehingga pada akhirnya
ular tetap akan jatuh ke tanah mengakhiri luncurannya.
6. Katak Terbang
Rhacophorus
Nigropalmatus merupakan katak paling dramatis saat ini, katak
terbang/flying frog begitulah namanya, hidup di atas pohon dan hanya
turun ke permukaan tanah untuk melakukan perkimpoian. Juga dikenal
dengan nama Wallace's flying frog.
1. Katak ini relatif kecil hanya berukuran sekitar 9 - 10 cm
2. Memiliki mata yang besar dan mencolok
3. Alat pendengaran terletak di belakang mata. disebut juga tympanum membrane.
4.
Tubuh berwarna hijau terang dengan kombinasi kuning muda di bagian
rusuk dan juga jari - jari
serta moncong. Sayap di jari jari memiliki
warna hitam
5. Termasuk amphibi arboreal yang memiliki
keunikan dengan jari - jari yang bisa dilebarkan seperti
sayap sampai ke
kaki dan bahkan ke badan si katak
6. Ukuran anggota tubuh bagian belakang lebih besar dari bagian depan
7. Dengan fisik tubuh seperti poin 5 dan 6, memberikan kemampuan bagi si
katak untuk
terbang(gliding yang lebih lama) dari satu pohon ke pohon
lain.
Flying Frog hidup di atas pohon di dalam hutan tropis yang lembab, tersebar di wilayah malaysia dan kalimantan(borneo).
1. Hidup dihabiskan sepanjang hari di atas pepohonan di dalam hutan tropis
2. Katak ini mampu terbang dari satu pohon ke pohon lain, catatan jarak terjauh adalah 15 meter.
3.
Ironisnya, sebagian Katak ini memilih untuk berkimpoi di kubangan
badak asia yang terancam
punah, sehingga hal ini juga mengganggu
populasi katak ini.
7. Ikan Terbang
Exocoetidae atau ikan terbang adalah familia ikan laut yang terdiri atas sekitar 50 spesies yang dikelompokkan dalam 7 hingga 9 genera. Ikan terbang ditemukan di semua samudra utama, terutama di perairan tropis dan subtropis di samudera Atlantik, Pasifik dan Hindia. Ciri utamanya yang paling menonjol adalah sirip
dadanya yang besar, memungkinkan ikan ini meluncur terbang secara
singkat di udara, di atas permukaan air, untuk lari dari pemangsa.
Peluncuran mereka biasanya sejauh sekitar 50 meter, namun mereka dapat
menggunakan dorongan pada tepi gelombang hingga dapat mencapai jarak
setidaknya 400m.
8. Mobula Ray
Mobula adalah genus dari Pari family Myliobatidae.
Lebarnya bisa mencapai 5,2 meter dan berat bisa mencapai 1 ton.
Luarbiasanya ikan ini bisa melompat setinggi 6,5 meter dari permukaan
laut. Mobula banyak ditemukan di teluk california atau laut Cortez.
pernah ada kecelakaan, seorang wanita diatas boat tertimpa oleh mobula
yang melompat ke atas boatnya dan menimpa wanita tersebut hingga tewas
(tentu, karena bobot ikan ini sangat besar). Oleh karenanya disarankan
untuk tidak mendekat ke mobula jika kapal anda tingginya kurang dari 6
meter diatas permukaan laut.
9. Semut Peluncur
Cephalotes
Atratus, spesies semut yang bersarang di pohon dapat mengatur tubuhnya
saat jatuh di udara, demikian menurut sebuah artikel di "Integrative and
Comparative Biology". Ketika semut jatuh dari ketinggian ekstrem kanopi
hutan, mereka dapat mengatasinya dan mampu kembali ke pohon, tanpa
memerlukan sayap. Para peneliti menemukan cara semut ini berseluncur
yaitu dengan mengarahkan kaki belakang juga pantatnya. Cephalotes
Atratus membentangkan kakinya, dan kemudian menurunkan segmen tubuh
belakangnya, alias pantatnya. Ajaib! Semut berubah menjadi hewan yang
aerodinamis sempurna dan dengan mudah mengendalikan tubuhnya.
10. Cumi Terbang
Ommastrephes bartrami,
berprilaku mirip dengan ikan terbang. Hewan ini sering melompat keluar
dari air, terutama dalam cuaca buruk, juga untuk menghindar dari
predator dan kadang - kadang terdampar di atas dek kapal nelayan. Para
ilmuwan tidak yakin bagaimana cumi-cumi ini mengelola diri mereka
sendiri untuk memulai atau mempertahankan penerbangan mereka, dan
cumi-cumi ini adalah satu-satunya cephalopoda yang diketahui manusia
yang dapat terbang ke udara dan meluncur. Cumi-cumi ini dapat terbang
mencapai ketinggian 65 kaki dari permukaan laut.
0 komentar:
Post a Comment