Jengah dengan cengkraman perusahaan sosial
media yang mengambil porsi pengiklan, media raksasa dunia mulai
melakukan serangan balik. Lewat Dubbed Pangaea, kini Google, Facebook,
Twitter, dan Linkedin harus pasang hati-hati. Dubbed Pangaea nantinya akan menghimpun audiens dalam satu tempat dan
disebar ke situs-situs media tersebut hanya dengan satu transaksi.
Mengutip businessinsider, Kamis, 19 Maret 2015, media raksasa dunia yang sudah memutuskan bergabung diantaraya The Guardian, CNN International, Financial Times, Reuters, dan The Economist. Seperti yang dikutip dari Dream.co.id, gabungan media ini menawarkan 110 juta pembaca di seluruh dunia. Pangaea merupakan istilah dari wilayah yang terbentuk 300 juta tahun
lalu. Perlahan-lahan daratan ini terpecah sekitar 100 juta tahun ketika
dinausaurus mulai mengisi bumi.
Dijadwalkan, Pangaea versi beta akan mulai meluncur pada April 2015.
Menggandeng Rubicon Project sebagai platform yang menyebarkan iklan para
klien. Proyek Pangaea ini akan dikelola dalam sebuah tim terpusat melibatkan perwakilan dari perusahaan media yang terlibat.
Nantinya, Pangaea yang sudah beroperasi penuh akan dikelola secara mandiri oleh sebuah tim sales terpisah. Dalam keterangan tertulisnya, The Guardian yang memimpin proyek ini
mengatakan pengguna Pangaea tak cuma mendapatkan skala publik yang lebih
luas tapi juga pembaca premium.
The Guardian mengklaim, 1 dari 4 dari 110 juta pelanggan media
raksasa ini merupakan segmen pembaca dengan pendapatan besar. Semntara
seperlimanya berada di level eksekutif manajer senior. Kalangan media saat ini memang tak bisa mengalahkan kedigdayaan media
sosial dalam upaya menjangkau pengiklan. Facebook saat ini memiliki tak
kurang 1,4 miliar pengguna aktif per bulannya.
Angka ini tentu jauh lebih besar dibandingkan pembaca setia sebuah
media. Ambil contoh The Guardian yang hanya memiliki 43 juta pengunjung
aktif setiap bulannya. (Ism)
0 komentar:
Post a Comment