Wednesday 18 March 2015

'Alasan Saya Meninggalkan ISIS'


Dalam pengakuannya, mantan militian ISIS sangat syok ketika mengetahui bahwa kelompok ini sangat haus darah dengan eksekusi brutal.
        Mantan militan ISIS mengungkapkan mengapa ia meninggalkan kelompok teroris itu setelah diminta untuk mengeksekusi tahanan, menyaksikan pemenggalan kepala dan diundang untuk memperkosa gadis Yazidi.

        Seperti yang dikutip Dream.co.id dari laman Daily Mail, Kamis 18 Maret 2015, Hamza, mantan anggota ISIS, berhasil meloloskan diri dari wilayah negara teroris ISIS awal tahun ini. Pria 33 tahun, yang berasal dari kota Fallujah, menceritakan bagaimana dia kecewa dengan 'jihad' setelah melihat komandannya berubah menjadi haus darah dan gila seks.

        Militan senior ini mengatakan ISIS telah menipu ribuan gadis-gadis asing yang bergabung dengan kelompok teror itu. ISIS memanfaatkan celah hukum pernikahan kontrak berdurasi satu minggu. Setelah bosan, gadis-gadis muda itu akhirnya diceraikan atau diberikan kepada militan lainnya.

        Namun Hamza sangat syok ketika mengetahui bahwa kelompok teror ini sangat haus darah dengan eksekusi brutal dan perlakuan menjijikkan terhadap perempuan muda Yazidi yang dibeli, dijual dan diperkosa secara kejam.

        Kepada media Inggris, The Independent, Hamza, saat masih menjadi anggota ISIS, mengaku dia digaji 400 ribu dinar Irak setiap bulan. Selain itu dia juga mendapat fasilitas internet, makan, dan bensin gratis. Anggota militan dicuci otaknya dengan disuruh menghadiri khotbah dan pengajian yang berisi propaganda ISIS.

        Hamza terpaksa ikut ISIS setelah kotanya dikuasai kelompok teror tersebut. Dia dan anggota baru lainnya sering disuguhi video pemenggalan kepala. Setelah dirasa siap, Hamza diperintah untuk melakukan eksekusi kepada sejumlah warga Sunni yang dianggap bekerja untuk pemerintah Suriah.

        Karena tahu yang akan dieksekusi adalah mantan teman-temannya sendiri, Hamza menolak. Untungnya, senior Hamza tidak keberatan Hamza menolak melakukan eksekusi. Tapi Hamza diberitahu tidak akan dimaafkan jika kembali menolak perintah. "Kejadian-kejadian ini membuatku takut. Aku membayangkan diriku terperangkap dalam penembakan, eksekusi, pemenggalan dan pemerkosaan."

        Hamza pun mulai muak dengan ISIS dan melarikan diri. "Pada awalnya saya pikir mereka berjuang untuk Allah, tapi kemudian saya menemukan mereka jauh dari prinsip-prinsip Islam. (Ism)

0 komentar:

Post a Comment

Copyright © 2014 HADINES | Designed With By Blogger Templates
Scroll To Top