Pembersih muka, scrub badan, dan pasta gigi merupakan salah
satu di antara sekian banyak produk pembersih yang sering digunakan
wanita. Tetapi pernahkah Anda mengira bahwa beberapa produk tersebut
mengandung plastik di dalamnya?
Seperti yang dikutip dari wolipop.detik.com, ada beberapa produk yang
menggunakan microbead, yakni butiran halus terbuat dari plastik untuk
membantu proses pembersihan kulit agar lebih maksimal. Ukurannya
tergolong sangat kecil, yakni kurang dari 5 mm.
Karena terbuat
dari plastik, microbead tidak larut di dalam air sehingga dikhawatirkan
dapat menimbulkan ancaman bahaya bagi lingkungan. Maka dari itu, kini
penggunaan partikel kecil tersebut telah dilarang penggunaannya di
Amerika.
Seperti dilansir dari CNN, Presiden Amerika Serikat
Barack Obama telah menandatangani undang-undang yang melarang para
produsen kecantikan untuk menjual dan memasarkan produk yang mengandung
microbead dalam Microbead-Free Waters Act of 2015 pada Desember lalu.
Undang-undang itu efektif berlaku mulai 1 Juli 2017 dan akan
disosialisasikan di beberapa negara bagian termasuk California,
Connecticut, dan New Jersey.
Hal tersebut dilakukan untuk
menghentikan produksi microbead di negara bagian tersebut mulai Januari
2018 dan untuk melindungi perairan nasional di Amerika. Pada September
2015 lalu, sebuah penelitian yang dipublikasikan di Environmental
Science & Technology melaporkan bahwa lebih dari delapan triliun
microbead memasuki perairan Amerika setiap harinya. Jumlah tersebut
diibaratkan cukup untuk menutupi 300 lapangan tenis setiap harinya.
Peneliti
juga mengatakan bahwa microbead berkontribusi besar dalam mencemari
lautan dan danau-danau karena sulit untuk dibersihkan dan di-filter
mengingat ukurannya yang sangat kecil. Yang lebih berbahaya, banyak
makhluk hidup di bawah laut seperti ikan, cumi-cumi, tiram, udang,
kepiting, dan lainnya menduga bahwa microbead adalah bagian dari
partikel makanan. Makhluk laut tersebut nantinya akan dikonsumsi oleh
manusia sebagai santapan seafood.
Para ilmuwan di National
Oceanic and Atmospheric Administration masih meneliti apakah butiran
plastik tersebut memengaruhi kesehatan kehidupan makhluk hidup bawah
laut ketika dicerna. Selain itu para ilmuwan juga masih meneliti apakah
bahan-bahan kimia di dalam plastik tersebut akan berpengaruh terhadap
kesehatan manusia saat mengonsumi makanan laut yang tercemar tersebut.
0 komentar:
Post a Comment