Monday 4 January 2016

Presiden Barack Obama Keluarkan Larangan Pemakaian Microbead Dalam Produk Kecantikan



Pembersih muka, scrub badan, dan pasta gigi merupakan salah satu di antara sekian banyak produk pembersih yang sering digunakan wanita. Tetapi pernahkah Anda mengira bahwa beberapa produk tersebut mengandung plastik di dalamnya?

Seperti yang dikutip dari wolipop.detik.com, ada beberapa produk yang menggunakan microbead, yakni butiran halus terbuat dari plastik untuk membantu proses pembersihan kulit agar lebih maksimal. Ukurannya tergolong sangat kecil, yakni kurang dari 5 mm.

Karena terbuat dari plastik, microbead tidak larut di dalam air sehingga dikhawatirkan dapat menimbulkan ancaman bahaya bagi lingkungan. Maka dari itu, kini penggunaan partikel kecil tersebut telah dilarang penggunaannya di Amerika.

Seperti dilansir dari CNN, Presiden Amerika Serikat Barack Obama telah menandatangani undang-undang yang melarang para produsen kecantikan untuk menjual dan memasarkan produk yang mengandung microbead dalam Microbead-Free Waters Act of 2015 pada Desember lalu. Undang-undang itu efektif berlaku mulai 1 Juli 2017 dan akan disosialisasikan di beberapa negara bagian termasuk California, Connecticut, dan New Jersey.

Hal tersebut dilakukan untuk menghentikan produksi microbead di negara bagian tersebut mulai Januari 2018 dan untuk melindungi perairan nasional di Amerika. Pada September 2015 lalu, sebuah penelitian yang dipublikasikan di Environmental Science & Technology melaporkan bahwa lebih dari delapan triliun microbead memasuki perairan Amerika setiap harinya. Jumlah tersebut diibaratkan cukup untuk menutupi 300 lapangan tenis setiap harinya.

Peneliti juga mengatakan bahwa microbead berkontribusi besar dalam mencemari lautan dan danau-danau karena sulit untuk dibersihkan dan di-filter mengingat ukurannya yang sangat kecil. Yang lebih berbahaya, banyak makhluk hidup di bawah laut seperti ikan, cumi-cumi, tiram, udang, kepiting, dan lainnya menduga bahwa microbead adalah bagian dari partikel makanan. Makhluk laut tersebut nantinya akan dikonsumsi oleh manusia sebagai santapan seafood.

Para ilmuwan di National Oceanic and Atmospheric Administration masih meneliti apakah butiran plastik tersebut memengaruhi kesehatan kehidupan makhluk hidup bawah laut ketika dicerna. Selain itu para ilmuwan juga masih meneliti apakah bahan-bahan kimia di dalam plastik tersebut akan berpengaruh terhadap kesehatan manusia saat mengonsumi makanan laut yang tercemar tersebut.

0 komentar:

Post a Comment

Copyright © 2014 HADINES | Designed With By Blogger Templates
Scroll To Top